- Tuhan bekerja secara misterius. Yang kadang tidak dapat dimengerti, yang mengejutkan dan tidak bisa diprediksi.Saya ingin mengajak Anda menelusuri berita soal ikan paus terdampar di bulan Juli tiga tahun silam. Saat itu, seekor paus berbobot 2,5 ton terdampar di perairan Pantai Pakisjaya, Karawang. Paus sperma itu tak bisa bergerak di jarak sekitar 500 meter dari bibir pantai, dan menjadi tontonan warga.Para pencinta hewan melakukan tindakan penyelamatan dengan mengerahkan kapal-kapal besar, dibantu oleh pemerintah daerah setempat untuk melakukan evakuasi. Sementara yang lain menitikkan airmata saat mendengar soal paus ini, termasuk saya sendiri.Namun tulisan ini bukan mengenai paus. Justru mengenai takdir Tuhan. Karena di balik tersesatnya ikan paus tersebut, ada orang-orang yang menjadi bahagia. Iya, puluhan nelayan yang biasa mencari ikan di pantai yang terletak di ujung Karawang ini mendapat rezeki tambahan dari banyaknya masyarakat sekitar yang ingin menyaksikan mamalia laut tersebut dari dekat.Apakah mereka salah? Ya tidak juga. Lagi pula, semua yang terjadi tentu kehendak Tuhan dan tentu ada maksudnya, bukan? Kita semua tak tahu apa sebenarnya tujuan Tuhan mendamparkan paus itu di Karawang. Mengapa paus itu harus terdampar? Mengapa harus di Karawang? Semua itu misteri dan hanya Tuhan yang tahu. Kejadian itu buruk, amat buruk, karena biota laut amat penting bagi keberlangsungan mahluk hidup. Rantai makanan yang terjaga dengan stabil, sangatlah wajib.Namun, inilah ternyata pelajaran bagi kita semua. Untuk melihat sisi baik, dari setiap kejadian. Bahwa di balik kekhawatiran manusia akan ancaman laut yang sudah tidak lagi nyaman bagi makhluk laut, ternyata tetap ada kejadian baik.Jalan rezeki yang didatangkan Tuhan lewat si ikan paus. Demikianlah cara Tuhan bekerja, dan begitulah cara kita untuk tetap mempercayai-Nya. Berprasangka baik, mengambil hikmah dan melihat kejadian baik yang akan selalu ada di balik setiap kejadian. Selalu ada rezeki bagi setiap mahluk yang bernyawa. Selalu ada harapan bagi kita semua.Tidak ada alasan kita untuk begitu saja menyerah pada kejadian seburuk apa pun. Karena bukan tak mungkin, di balik keburukan itu tersimpan nilai-nilai berharga dan kebaikan yang amat banyak untuk kita. Karena tugas kita adalah melakukan segalanya yang bermanfaat. Melakukan kebaikan, dan selalu percaya pada Tuhan. Tugas kita juga mengajari anak-anak kita untuk melakukan hal itu, dengan perkataan dan contoh.Lakukan hal terkecil seperti tetap berprasangka baik pada Tuhan, tularkan pada orang-orang lain, dan jangan menyerah untuk terus menyebarkan nilai kebaikan. Selalu ada hikmah besar dari kejadian seburuk apa pun untuk kita ambil kebaikannya.
sumber : keluarga.com
0 komentar:
Post a Comment