Carol Waisanen, pendeta di Solid Rock Restoration Church, Riverside, California sempat hampir meninggal dunia setelah dirinya jatuh koma akibat kanker rahim yang dideritanya. Namun berkat kuasa doa dari rekan-rekan gereja dan orang-orang, Carol akhirnya sadarkan diri dan perlahan-lahan pulih.
Kejadian itu terjadi pada 25 Mei 2017 lalu saat Carol dipindahkan dari ruang ICU ke ruang perawatan biasa. Saat itu, dokter mengaku sudah menyerah atas kondisi penyakitnya yang sudah sangat parah. Dokter bahkan dengan sangat berat harus menyampaikan kepada suaminya Don bahwa waktu hidup sang istri sudah tidak lama lagi.
Penyakit kanker rahim yang diderita Carol semakin memburuk ketika pada 12 Mei lalu. Saat itu dirinya mulai muntah-muntah. Sampai beberapa hari kemudian kondisinya semakin memburuk. Don pun segera membawanya ke Rumah Sakit Kaiser di Fontana, rumah sakit tempat dimana Carol awalnya divonis kanker rahim. Ternyata tumor yang bersarang di rahimnya telah menyebabkan penyumbatan di perutnya. Itu sebabnya dia mengalami muntah-muntah dan juga gejala-gejala lainnya.
Tumor yang didiagnosa sejak awal telah mengalami perkembangan menjadi tiga kali lebih besar dan mengganggu fungsi organ tubuh lainnya. Carol pun mulai menderita infeksi serius mulai dari pneumonia dan pembekuan darah. Hingga menyebabkan Carol jatuh koma.
“Kondisinya sangat parah karena itu dokter hanya memberinya kesempatan bertahan 3% dan memperkirakan kalau dia mungkin tidak akan bertahan selama 24 jam ke depan,” terang Don.
Saat kondisi Carol benar-benar sudah mencapai titik yang sangat kritis, dokter pun menyarankan supaya Don bersiap-siap untuk mempersiapkan pemakaman untuk istrinya itu. Tapi, di hari yang sama pula sekelompok pendoa syafaat dari gerejanya mendatangi rumah sakit dan berdoa untuk Carol di ruang tunggu.
Keesokan harinya, Carol dipindahkan dari ruang ICU ke ruang perawatan biasa. Dokter benar-benar sudah menyerah dan hanya menunggu waktu Tuhan memanggil Carol kembali bersama-Nya. “Di titik itu, dia berada dalam ‘rasa sakit yang luar biasa’” ucap Don.
Tapi saat itu Carol meminta supaya dirinya tidak dipasang alat-alat medis lagi. Meski begitu sedih dengan kenyataan bahwa dirinya akan kehilangan Carol, jauh di dalam lubuk hati Don, dia masih berharap sang istri bisa sembuh. Dia meminta supaya para dokter ‘terus memberinya air dan nutrisi’.
Lalu pada tanggal 25 Mei kemudian, pihak gereja pun mengajak semua jemaatnya untuk berdo untuk kesembuhan Carol. “Kami meminta setiap gereja, pendeta, guru, pendoa syafaat dan orang percaya yang terlah tersentuh dengan kehidupan Pendeta Carol bergabung bersama kami pada Kamis malam pukul 7 malam untuk gencar meminta surga bergerak mencurahkan kesembuhan dan pemulihan sepenuhnya sesuai dengan Mazmur 118: 17, “Aku tidak akan mati, tetapi hidup, dan aku akan menceritakan perbuatan-perbuatan TUHAN.”” demikian postingan dari Solid Rock Restoration Church di laman Facebook-nya.
Dalam postingan itu, pihak gereja juga percaya bahwa mujizat itu masih terjadi. Karena itulah dibutuhkan doa yang sanggup membuat perbedaan. “Doa kita akan membuat perbedaan, karena mujizat masih terjadi, Yesus tidak berubah. Dia adalah pribadi yang sama baik kemarin, hari ini dan selamanya. Kuasa-Nya tidak berkurang,” tulis dalam postingan tersebut.
Postingan inipun akhirnya direspon oleh orang-orang di luar gereja bahkan di bagian negara lain seperti Texas, Nevada, Kanada dan Inggris. Mereka pun bersatu hati untuk berdoa bagi kesembuhan Carol malam itu.
Siapa sangka bahwa alam roh bertindak. Doa membuat sesuatu bergerak di alam roh. Tuhan sepertinya telah membuka pintu surga-Nya dan menerima semua doa-doa mereka. Pada malam itu juga Carol tersadar dari komanya dan dia mencoba untuk mengucapkan sepatah dua patah kata. Lalu dalam beberapa jam kemudian, pneumonianya hilang, napasnya menjadi normal dan organ tubuhnya mulai berfungsi dengan baik.
Tentu saja para tim medis yang menangani Carol begitu takjub. Bahkan sang dokter mengaku bahwa apa yang dialami Carol adalah sebuah peristiwa yang menakjubkan.
Sementara Don tampak begitu bahagia dengan semua perkembangan yang dialami sang istri. “Ini adalah cerita penyembuhan yang paling luar biasa seperti kisah Lzarus yang pernah aku alami. Kami percaya Tuhan bisa campur tangan. Semua tanda ini menunjukkan bahwa akhir zaman sudah dekat. Dia tidak mati tapi hidup untuk menyaksikan karya Tuhan,” ucap Don.
Mujizat kesembuhan yang dialami Carol pun tersebar luas setelah gereja menyampaikannya di laman Facebook-nya. “DOA MENGUBAH SEGALA SESUATU! Pendeta Carol hidup! Dia terus membaik sejak Malam Doa pada Malam Kamis. Dia sudah bebas dari koma, radang paru-parunya sudah hilang, sel darah putihnya normal dan semua tanda vital sudah kembali normal. Kami diberitahu kalau dia akan meninggal dalam waktu 24 jam…TAPI ALLAH! Dan umat Allah berdoa semoga iman dalam Tuhan membangkitkan dia. Teruslah berdoa untuk kekuatan dan restorasi sepenuhnya. Puji Tuhan karena kesetiaan-Nya,” tulis dalam postingan.
Pada tanggal 31 Mei, Carol akhirnya kembali ke rumah. Di sana dia akan terus menjalani perawatan secara bertahap. Bahkan sang suami Don percaya kalau Carol akan semakin membaik.
Seperti kisah kesembuhan Carol yang ajaib, apakah kamu juga percaya kalau mujizat itu juga akan terjadi dalam hidupmu? Percayalah dan terima janji Tuhan bahwa kamu telah memperoleh kehidupan kekal dan tidak mati.
Sumber : Jawaban.com
0 komentar:
Post a Comment