MENDANDANI KEHIDUPAN ROHANI #1


Kita akan belajar firman Tuhan dengan judul “Mendandani Kehidupan Rohani.” Bagian firman Tuhan yang akan kita baca terambil dari surat Efesus 4 :17-24, ayat-ayat inilah yang akan menjadi dasar untuk pembahasan dengan judul MENDANDANI KEHIDUPAN ROHANI.

Ciri orang yang belum mengenal Kristus, mereka memiliki kedegilan hati, dan ditambah pula dengan kegelapan pengertian. Satu perpaduan yang sangat-sangat buruk sekali mengenai keadaan manusia, yaitu kalau sudah pengertiannya gelap, ditambah lagi dengan hatinya degil, hatinya keras; itu membuat manusia didalam kehancuran sehancur-hancurnya. Dan itulah yang disebutkan oleh Paulus bahwa mereka memiliki pengertian yang gelap. Pengertian yang gelap disini bukan berarti bahwa mereka tidak memiliki pengetahuan, tidak juga berarti bahwa mereka tidak pintar, tidak berarti bahwa mereka memiliki taraf intelektual yang sangat rendah, tidak demikian. Tetapi yang disebutkan disini adalah bahwa pikiran mereka ada didalam kegelapan, jauh dari terang dan pengenalan akan Allah.

Pengertian yang disini bukan berhubungan dengan daya tangkap mereka secara intelektual, tetapi berhubungan dengan daya tangkap mereka secara rohani. Dan itulah sebabnya sangat mungkin terjadi, orang-orang yang secara intelektual sangat-sangat pintar, sangat-sangat pandai, tetapi mereka sama sekali tidak memiliki pemahaman mengenai hal-hal yang rohani. Dan anda tentu saja bisa membayangkan ilmu pengetahuan yang bagaimana yang akan muncul dari orang-orang yang demikian. Ilmu pengetahuan yang muncul dari orang-orang yang demikian tentu saja ilmu pengetahuan yang bersifat rasio semata, yang sama sekali melalaikan keberadaan Allah.

Saudara, disini tidak berarti bahwa orang itu tidak memperdulikan kepentingan orang lain. Bisa saja, mereka berusaha dan berjuang sekuat tenaga untuk kepentingan orang-orang yang lain, tetapi mereka sendiri didalam hatinya sebenarnya tidak mengenal Allah. Ada seorang penulis yang menuliskan sebuah artikel yang sangat menarik mengenai bagian ini, dan saya akan mengutipnya untuk anda. Penulis itu mengatakan begini : “ Kita cenderung untuk merasa bangga akan pencapaian-pencapaian kita yang sangat luar biasa, sebagai manusia kita sudah sampai kepada taraf teknologi yang sangat luar biasa majunya, yang pasti sangat tidak masuk akal bagi orang-orang hidup 100 atau 200 tahun yang lalu. Orang yang hidup 200 tahun lalu tidak akan mungkin bisa percaya bahwa manusia bisa mendarat di bulan, tetapi hal itu sudah dicapai oleh manusia jaman sekarang".

Namun satu pertanyaan yang harus diajukan adalah : apa sebenarnya hubungan langsung antara semua kemajuan itu dengan kesejahteraan manusia ? Memang manusia sudah sampai kepada taraf teknologi yang sangat tinggi, tetapi apakah itu berarti bahwa di malam hari kita bisa tidur dengan nyenyak karena semua kejahatan dan semua penjahat-penjahat sudah tidak ada ? Manusia sudah bisa membuat segala macam persenjataan yang sangat luar biasa ampuhnya, tetapi apakah manusia sudah bisa menghilangkan masalah-masalah kriminalitas, masalah-masalah rasisme, masalah-masalah peperangan, dan masalah-masalah kebejatan moral ? apakah pada hakekatnya semua kemajuan itu membuat kita sebagai manusia bisa membuat kita merasa lebih berbahagia dibandingkan dengan orang-orang Yunani yang hidup ribuan tahun yang lalu ? kalau jawabannya adalah iya, bahwa kita yang hidup di jaman ini lebih berbahagia dibandingkan dengan orang-orang Yunani yang hidup 2000 atau 2100 tahun yang lalu, lalu mengapa semua permasalahan itu masih ada ? Mengapa angka perceraian semakin hari semakin meningkat ? Mengapa jumlah orang-orang yang melarikan diri dari kenyataan hidup, dengan mengkonsumsi narkotika dan obat-obatan terlarang lainnya semakin hari semakin banyak ? Dan satu hal lagi, mengapa semakin hari semakin banyak orang yang melakukan bunuh diri ?

Di satu pihak kita mengalami kemajuan yang sangat pesat, tetapi di lain pihak kemerosotan demi kemerosotan tidak kalah cepatnya. Bagaimana mungkin hal itu bisa terjadi ? Saudara, ketika saya membaca artikel itu saya merasa sangat tersentuh. Pertanyaan itu adalah sebuah pertanyaan yang tidak akan bisa dijawab. Semua itu adalah karena keadaan orang-orang yang tidak mengenal Allah ada dalam pengertian yang gelap, dan pada saat yang sama hati mereka sudah menjadi degil. Dan kemudian hal itu mendorong mereka untuk melakukan segala macam tindakan yang tidak masuk di akal kita.

Dan itulah satu-satunya jawaban terhadap pertanyaan : mengapa ada begitu banyak kemajuan di dunia ini, tetapi kemerosotan juga tidak kalah cepatnya terjadi. Jawabannya adalah walaupun secara intelektual mereka sangat tinggi, tetapi sebenarnya pengertian rohani mereka gelap. Dan sebenarnya hati mereka di warnai dengan kedegilan. Tidak ada jawaban yang masuk akal untuk semua masalah yang saat ini sedang terjadi di dunia ini. Apakah kita bisa menjelaskan bagaimana seseorang bisa dengan tega membantai anggota keluarganya sendiri ? Itu tidak masuk di akal, dan itu tidak akan pernah masuk akal manusia; tetapi semuanya itu bisa terjadi karena adanya pengertian yang gelap dan kedegilan didalam hati.

Ayat 19 mengatakan begini : “ .. perasaan mereka telah tumpul sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu, dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran .. “.

Kita hidup didalam sebuah dunia yang sangat tidak masuk akal bagi kita, orang tidak bisa lagi dengan mudah mengelompokkan sesuatu itu sebagai jahat dan sesuatu yang lain itu sebagai baik. Dunia menjadi sangat membingungkan dan menjadi sangat tidak sederhana untuk menggolong-golongkan dengan cara yang demikian. Dan bahkan diakui atau tidak diakui saudara, sebenarnya nilai-nilai dunia ini juga semakin lama semakin kendor, semakin lama semakin banyak hal yang tadinya tabu, yang tadinya tidak layak diperbincangkan, dan yang tadinya memalukan, menjadi sesuatu yang membanggakan.

Kalau kita ingat 10 atau 20 tahun yang lalu, setiap kasus yang demikian akan menjadi masalah yang sangat besar. Saya ingat di kampung saya saja; sekitar 15 tahun yang lalu kalau ada orang yang kumpul kebo seperti itu, maka orang itu akan mendapat hukuman yang sangat berat dari masyarakat. Paling tidak, keduanya akan dipaksa untuk segera menikah. Dan keadaan yang demikian selalu menjadi sesuatu yang sangat memalukan. Tetapi sekarang saudara, apakah kehidupan seperti itu masih dianggap sebagai memalukan ? saya rasa tidak lagi. Orang sudah dengan sangat biasa menganggap bahwa kehidupan yang seperti itu kehidupan yang lazim. Bahkan ada orang yang dengan bangga mengatakan kepada orang lain bahwa dia sudah tinggal bersama dengan seseorang, walaupun mereka belum menikah.

Dunia macam apa yang sebenarnya sedang kita hidupi sekarang ini ? Mengapa sesuatu yang tadinya tabu, bahkan bukan hanya tabu sebenarnya, dilarang, dosa, itu menjadi sebuah kebiasaan yang diterima umum dalam masyarakat ? Ini baru berbicara mengenai kehidupan kita di Indonesia. Apalagi kalau kita mau melihat kehidupan di luar negeri yang lebih bebas lagi, kita akan melihat semakin banyak pelanggaran, semakin banyak hal-hal yang lebih tidak masuk akal lagi. Tanda-tanda apa sebenarnya ini ? ini adalah tanda-tanda bahwa manusia yang tidak mengenal Allah hidup didalam pengertiannya yang gelap, didalam kedegilan hatinya; “ .. perasaan mereka telah tumpul .. “, kata Efesus pasal 4 ayat 19, “ .. sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran .. “.

Paulus menuliskan ayat-ayat ini sekitar 2000 tahun yang lalu, dan keadaan 2000 tahun yang lalu tentu saja sangat berbeda dengan keadaan kita sekarang. Tetapi ada kesamaan diantara kehidupan pada jaman itu, dan pada jaman sekarang, dan pada segala jaman; yaitu bahwa kehidupan orang-orang yang tidak mengenal Tuhan dipenuhi dengan keinginan untuk menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah, dengan penuh semangat, segala macam kecemaran. Itu yang menjadi kesamaan, atau yang menjadi semacam benang merah yang menghubungkan antara kehidupan pada jaman Paulus, dan mungkin kehidupan kakek atau nenek kita, dan kemudian kehidupan kita sekarang, dan bahkan kemudian juga kehidupan anak cucu kita.

Orang-orang yang tidak mengenal Tuhan akan hidup dalam keadaan yang demikian. Paulus melihat bagaimana orang-orang yang tidak mengenal Tuhan itu dibutakan oleh dosa, dan ketika orang dibutakan oleh dosa maka dia tidak bisa melihat lagi mana yang baik dan mana yang tidak baik. Dia tidak bisa lagi memutuskan dengan benar apa yang sesungguhnya merupakan kebenaran dan apa yang sesungguhnya merupakan kebejatan. Yang paling penting bagi orang-orang seperti ini adalah bahwa hawa nafsu mereka terpuaskan, dan segala macam kecemaran yang mereka inginkan bisa dilaksanakan, itu yang menjadi tujuan mereka. Tetapi kemudian mari kita perhatikan ada semacam titik balik, ada semacam engsel lagi disini, didalam ayat 20 : “ .. tetapi kamu bukan demikian .. “. Saudara, selama beberapa menit tadi apa yang saya bicarakan semuanya negatif dan nampaknya tidak ada terang didalamnya. Itu karena memang demikianlah kehidupan orang yang tidak mengenal Tuhan.

Bersambung ke .... "MENDANDANI KEHIDUPAN ROHANI" # 2
www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net

0 komentar:

Post a Comment