Wahyu 21:5
Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar."
Berkat Natal, kita semua mengakhiri tahun dengan hal-hal baru - mainan baru untuk anak-anak, baju baru (tidak selalu warna yang tepat atau ukurannya, tapi masih baru), tambahan berat badan baru di tubuh kita. Kita mulai tahun dengan hal-hal baru,kalender baru di dinding, tagihan baru untuk di bayar, dan resolusi baru untuk hari-hari ke depan.
Semua orang suka hal-hal baru, termasuk Tuhan. Dia disebut Yang Lanjut Usianya (Daniel 7:9), tapi Ia mengatakan, "Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala! Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya?" Allah memulai Buku-Nya dengan kisah-Nya menciptakan dunia baru; Dia mengakhirinya dengan rencana-Nya untuk membuat langit yang baru dan bumi yang baru.
Bapa surgawi kita ingin melakukan hal-hal baru dalam kehidupan anak-anak-Nya. Dia ingin mengajar kita kebenaran baru tentang diri-Nya, memberikan peluang baru untuk melayani orang lain, membawa kita ke tingkat penyembahan yang lebih tinggi dan level kepercayaan yang lebih dalam. Namun sering kali kita seperti bangsa Israel ketika mereka berada di padang gurun.
Tuhan berjanji untuk menyediakan bagi mereka dengan hujan roti dari sorga selama enam hari seminggu. Dia memerintahkan mereka untuk mengumpulkan cukup manna untuk setiap hari, kecuali hari sebelum hari Sabat ketika mereka diizinkan untuk menyimpan untuk dua hari. Ketika beberapa orang tidak taat dan mencoba untuk menimbun manna tambahan, itu menjadi busuk dan penuh cacing pada hari berikutnya.
Saya seperti itu kadang-kadang. Allah ingin melakukan sesuatu yang baru, hal-hal segar dalam hidup saya dan dalam pelayanan saya bagi-Nya. Namun seringkali saya mencoba untuk berpegang pada manna basi kemarin. Saya tidak ingin melepaskan apa yang nyaman dan -beberapa cara berpikir yang lama, cara tertentu dalam melakukan sesuatu, daerah saya dimana saya biasa melayani-Nya. Saya mungkin kehilangan hal-hal baru dan menarik yang telah direncanakan Allah bagi saya jika saya tidak sepenuhnya percaya pada bimbingan-Nya, bahkan ketika Dia tampaknya memimpin saya ke jalan yang asing bagi saya.
Salah satu cara terbaik untuk menjaga iman kita tetap segar dan baru adalah mengembangkan kebiasaan belajar Alkitab setiap hari. Firman Allah adalah abadi-lama dan baru pada saat yang sama. Sama seperti Allah "rahmat yang baru setiap pagi" (Ratapan 3: 22-23), dosis harian Firman-Nya dapat memberi kita pemahaman baru, wawasan segar, dan kekuatan baru.
Kita bisa minum melalui Mazmur untuk membantu kita "menyanyikan bagi TUHAN lagu baru" (33: 3 dan lain-lain). Kita membaca di Yehezkiel tentang janji Allah untuk memberi kita "hati yang baru dan roh yang baru" (pasal 11, 18, 36). Kita bersukacita bersama dengan Paulus saat ia menyatakan, "Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. " (2 Korintus 5:17).
Mempelajari surat Kolose dan Efesus mengingatkan kita bahwa kita telah menanggalkan "manusia lama serta kelakuannya," (Kolose 3: 9) dan telah "mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya." ( Efesus 4:24).
Jika kita perlu motivasi untuk hidup sebagai ciptaan baru, Allah telah menyediakan dua kunci dalam Firman-Nya. Sangat penting untuk melihat ke belakang di Perjanjian Baru, sumber keselamatan kita. Kita bisa merenungkan kitab Ibrani dan bersyukur atas pengorbanan Yesus sehingga kita mendapatkan "jalan yang baru dan yang hidup" untuk masuk hadirat-Nya (10: 19-22). Dan kita juga terus melihat ke depan untuk masa depan kita dengan membaca Wahyu. Kita bisa menemukan penghiburan dengan berpikir tentang waktu Allah akan meluruskan semua yang salah, menyembuhkan semua yang sakit, dan memberi kita nama baru dan rumah baru.
Cara yang baik untuk anak Allah untuk merayakan Tahun Baru adalah dengan melepaskan sesuatu yang telah basi atau busuk. Kemudian kita akan bebas untuk hidup setiap hari dengan mengharapkan hal baru, hal-hal segar dari Dia yang menjanjikan, "Aku menjadikan segala sesuatu baru!" (Wahyu 21: 5)
Renungan ini diadaptasi dari Drawing Closer to God: 365 Daily Meditations on Questions From Scripture dengan izin. (Baker Books) © 2010 Dianne Neal Matthews
Sumber : CBN.com/jawaban.com
0 komentar:
Post a Comment