PASTOR YUSUF DEMAN SIMANGUNSONG [ 8 NOVEMBER 2016 ]
Shalom saudara yang saya kasihi dalam Tuhan, hari ini kita akan belajar tentang prinsip hidup supaya Tuhan berkenan membuka jalan bagi setiap persoalan kita, bagi setiap kebutuhan kita. Kita akan belajar dari kisah hidup Maria ibu yang melahirkan Yesus.
Kita akan belajar dari kitab Lukas 1: 26- 37
Ada beberapa hal yang akan kita pelajari dari kehidupan Maria yang perlu kita contoh supaya Tuhan berkenan kepada setiap doa yang kita panjatkan kepada Tuhan dan terhadap apa yang kita kerjakan.
Apa saja itu ? Kita akan belajar 3 hal sebagai berikut ini :
PERTAMA : MARIA MENDAPAT KASIH KARUNIA DI MATA TUHAN.
Saudara yang kasihi dalam Tuhan, Maria mendapat kasih karunia di hadapan Tuhan untuk menjadi seorang wanita yang akan mengandung dan melahirkan Yesus. Kenapa Maria yang terpilih dari sekian banyak wanita?
Hanya Tuhan yang Maha tahu, namun dari pembacaan nats di atas dia mendapat kasih karunia dan dia masih tarap bertunangan dengan Yusuf. Dari sini berarti kita tahu bahwa Maria Kudus adanya, bukan sempurna, tetapi dia masih suci.
Jadi jika kita ingin supaya hidup kita berkenan di Hadapan Tuhan maka kita harus menjauhi segala keinginan daging yang bertentangan dengan kehendak Allah dan hiduplah Kudus baik secara roh, jiwa dan tubuh.
Jangan najiskan diri kita baik lewat mata, pikiran dan perbuatan dengan hal-hal yang cemar.
Yang rindu mendapat kasih karunia di hadapan Tuhan ya harus hidup Kudus.
Yang mau katakanlah Yes Yes Yes.
Lukas 1:30 "kata malaikat itu kepadanya : jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah".
KEDUA : MARIA SEORANG YANG RENDAH HATI.
Di ayat 34, Maria bertanya kepada malaikat yang datang kepadanya, bagaimana mungkin dia bisa mengandung sementara dia belum bersuami? Lalu ayat 35 mencatat bahwa Roh Kudus akan turun kepadanya untuk menaungi dia sebab anak yang dikandung tersebut adalah Anak Allah yang kudus dan akhirnya Maria berkata kepada malaikat itu sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan.
Lihat dia memposisikan dirinya sebagai hamba Tuhan. Hamba berarti berada di bawah suatu otoritas yang memimpin dan dia berkata Tuhan adalah Tuhan bagi dirinya dan dia hanyalah hamba. Ini adalah sikap yang sangat rendah hati. Jadi supaya hidup kita berkenan di hadapan Tuhan maka kita jangan sekali-kali merasa diri hebat, merasa sudah layak minta ini dan itu kepada Tuhan dengan pemikiran bahwa kita sudah menjadi anak-anak Allah. Betul kita memang sudah menjadi anak-anak Allah tetapi bukan berarti kita bisa semau kita minta apa saja dari Tuhan ...kita tetap harus tahu dan sadar bahwa kita adalah hamba dan sebagai hamba kita hanya tunduk dengan keputusan Tuhan dalam mengabulkan doa -doa kita.
Makanya apapun yang kita doakan dan kerjakan tetap motivasinya jangan bertentangan dengan kehendak Tuhan agar doa-doa kita tidak ditolak sama Tuhan. Lihat keputusan ada pada Tuhan apakah doa-doa kita dikabulkan atau tidak, disinilah kita harus belajar terus menerus hidup rendah hati agar apapun yang Tuhan putuskan atas doa-doa kita, kita bisa tetap mengucap syukur dan tidak menjadi kecewa kepada-Nya.
Ini perlu perenungan yang matang dari kita semua, supaya kita mengerti tentang karakter Allah yang kita sembah.
Yang mau hidup diatur oleh Tuhan katakanlah Yes Yes Yes.
Lukas 1 : 38 a "Kata Maria : sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan;"
KETIGA : MARIA PERCAYA DAN TAAT KEPADA TUHAN.
Kita lihat Maria percaya dengan perkataan malaikat tersebut dan dia terima apapun yang Tuhan putuskan. Apakah mudah bagi seorang wanita yang belum bersuami untuk mengandung seorang anak?
Tradisi Israel sangat keras soal perkawinan. Yusuf sempat mau meninggalkan Maria setelah tahu dia mengandung dan Tuhan utus malaikat berbicara kepada Yusuf dan Yusuf akhirnya mengerti dan menerima tindakan Tuhan tersebut.
Saudara hal yang terakhir supaya hidup kita mendapat kasih karunia di mata Tuhan adalah percayalah kepada-Nya dengan segenap hati dan taatilah firman-Nya setiap saat.
Yang mau katakanlah Yes Yes Yes.
Lukas 1: 38 b dan c "Jadilah padaku menurut perkataanmu itu, lalu malaikat itu meninggalkan dia".
0 komentar:
Post a Comment