Mungkin kita sendiri tidak suka istilah gereja untuk menamai gereja setan. Mengapa? Karena institusi gereja adalah kudus dan sebagai bait Roh Kudus. Kita sebagai seorang pribadi yang mengenal Allah juga adalah gereja karena Roh Kudus diam dalam hidup kita.
Gereja setan sendiri konon mempunyai cabang di Indonesia. Beberapa sumber menyebutkan GS ini terletak di kota Bandung dan Menado, mungkin ada juga di kota lain tetapi yang terkenal ada di 2 kota itu.
Gereja setan sendiri secara fisik sukar dibuktikan keberadaannya, bahkan rumah atau lokasi yang konon dijadikan tempat ritualnya saat di gerebek aparat juga ternyata adalah rumah tinggal biasa. Namun demikian ada beberapa kesaksian dari orang-orang terutama wanita, yang menyatakan bahwa mereka adalah mantan dari permasyuri Lucifer atau Anak Emas lucifer.
Salah satu ritual yang ada di sana adalah ritual seks dengan para pemimpin GS ini. Bahkan menurut pengakuan korban yang sekarang sudah bertobat, satu orang wanita bisa melayani 9 orang pria. Bahkan tidak jarang yang menjadi anggotanya adalah anak gadis dan ibunya sekaligus.
Ritual seks memang menjadi “penarik” bagi lelaki bajingan untuk ikut dalam gereja setan ini. Modus pencarian para member, terutama wanita, adalah dengan mengajak berkenalan. Namun ditangan sang “pencari” ada semacam cincin yang akan membuat luka saat bersalaman dan keluar darah. Darah inilah yang akhirnya dipakai oleh anggota gereja setan untuk melakukan ritual hipnotis atau guna-guna sehingga sang calon korban tidak bisa bergerak dan mengikuti apa maunya sang pemimpin.
Gereja setan ini didirikan di San Fransisko oleh Anton Szandor LaVey di tanggal 30 April 1966. Dia menjadi pendeta tinggi sampai dengan kematiannya tahun 1977.
Dalam ritualnya mereka melakukan penyembahan kepada lucifer yang adalah mantan malaikat yang dibuang oleh Allah karena melakukan pemberontakan di Sorga. Lucifer juga dikenal sebagai kepala para setan yang ada di bumi.
Mengenai rumah yang ada di gambar ini masih banyak spekulasi. Ada yang mengatakan tidak benar, itu hanya rumah biasa, namun ada juga yang menyatakan memang ada ritual disana. Namun hal itu bukanlah inti dari GS. Mereka bisa berpindah kapan saja dan dimana saja untuk melakukan ritual.
Cara terbaik agar tetap kuat dan tidak terjebak sampai ikut gereja setan ini adalah dengan menjaga keintiman dengan Tuhan.
0 komentar:
Post a Comment