sumber : Presbydestrian.wordPress.com
Salah satu keunikan ajaran Yesus adalah perumpamaan-perumpamaan yang disampaikan-Nya melalui kisah-kisah singkat yang menyentil dan bermakna mendalam. Walau demikian, melalui perumpamaan ini, Yesus seolah menarik garis pemisah antara orang-orang yang mau mengetahui makna kerajaan Allah yang diberitakan-Nya dengan orang-orang yang ‘punya mata tetapi tidak melihat, punya telinga tapi tidak mendengar” (baca Matius 13: 10-13)
Dari sekian perumpamaan yang diungkapkan Yesus di sepanjang Perjanjian Baru terdapat 6 perumpamaan yang paling terkenal dan begitu penting dimengerti oleh orang-orang Kristen diantaranya adalah:
1. Gadis bodoh dan gadis bijaksana
Para gadis yang bersiap dalam sebuah prosesi pernikahan menjadi subjek perumpamaan Yesus dalam menggambarkan penantian akan kedatangan-Nya yang kedua kalinya (Matius 25: 1-13).
“Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki.” (Matius 25: 1)
2. Penabur benih
Oleh Yesus, Kerajaan Allah pernah diumpamakan seperti sebuah benih yang ditabur petani, yang kemudian bertumbuh dan berbuah (Markus 4: 26-29).
“Lalu kata Yesus: "Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah, lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu.” (Markus 4: 26-27)
3. Fondasi iman
Yesus mengibaratkan seorang mendengar perkataan-Nya dan menghayatinya bagai membangun rumah di atas karang. Sebaliknya, mereka yang tidak mau mendengarkan Dia, ibarat membangun rumah di atas pasir. Saat banjir melanda maka rumah itu seketika akan hancur (Matius 7: 24-27).
“Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu....Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir.” (Matius 7: 24, 26)
4. Gandum di antara lalang
Lalang bisa saja tumbuh di antara gandum-gandum yang tumbuh. Seluruh pendengar perumpamaan Yesus tahu walau cantik, lalang tetap saja penganggu bagi pertumbuhan gandum (Matius 13: 24-30).
“Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya...Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu.” (Matius 13: 25, 27)
5. Ragi
Tiap keluarga Yahudi pasti tahu roti akan terasa nikmat karena dibuat dari bahan ragi yang terkhamir dalam adonan. Tidak tampak tetapi berdampak seperti perumpamaan Yesus dalam Matius 13: 33, “Dan Ia menceriterakan perumpamaan ini juga kepada mereka: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya."
6. Menebar pukat
Untuk melukiskan tentang akhir zaman, Yesus memilih untuk menjadikan pukat dan nelayan sebagai subjek perumpamaan-Nya. Bisa dibilang bahwa Matius 13: 47-51 adalah peringatan Yesus akan orang-orang yang layak dan tidak layak masuk kerajaan Allah.
“Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan berbagai-bagai jenis ikan. Setelah penuh, pukat itupun diseret orang ke pantai, lalu duduklah mereka dan mengumpulkan ikan yang baik ke dalam pasu dan ikan yang tidak baik mereka buang. Demikianlah juga pada akhir zaman: Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar, lalu mencampakkan orang jahat ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.” (Matius 13: 47-50)
Di antara perumpamaan di atas, Yesus menekankan prinsip-prinsip Kerajaan Allah bagi orang-orang percaya. Dia mengingatkan bagaimana seharusnya cara hidup seorang yang berkenan di Kerajaan Surga, dan hal itu tetap menjadi konsep yang terus berlaku hingga saat ini.
0 komentar:
Post a Comment