sumber : commons.wikimedia.org
sumber : jawaban.com
Akibat merayakan Virgin Mary festival atau Perawan Maria, 27 umat Kristiani Libanon ini ditangkap dan sekaligus dideportasi dari Arab Saudi. Mereka dituduh melakukan ibadah non-Islam serta ditemukannya Alkitab dalam rumah mereka.
Diketahui dari Almasdarnews.com, Sabtu (27/8), 27 orang tersebut termasuk anak-anak yang akan dideportasi meski belum mengetahui jumlah sebenarnya. Penangkapan berlangsung di wilayah Al-Aziziyah, Mekkah. Arab Saudi adalah negara Islam aliran Wahhabi yang radikal dan termasuk dalam negara yang tidak toleran dengan kelompok minoritas.
Ini bukan kali pertama Arab Saudi mendeportasi umat Kristen karena melakukan perayaan ibadah atas keyakinannya. Tetapi ditahun 2011 sebanyak 35 umat Kristen Etiopia juga hampir setahun dipenjara akibat mengikuti perayaan Natal. Kemudian setelah ditahan, mereka dideportasi ke negara masing-masing.
International Christian Concern (ICC) memasukkan kejadian tersebut kedalam situsnya, juga, dilaporkan pula bahwa para pejabat keamanan Arab Saudi melakukan penyerangan, pelecehan dan pemaksaan kepada mereka untuk menganut Islam selama di dalam tahanan.
“Para pejabat Saudi tidak mentolerir agama lain selain Islam. Mereka menganggap non-Muslim sebagai kafir. Mereka dipenuhi kebencian terhadap non-Muslim,” kata salah seorang yang dideportasi itu kepada ICC.
Lagi, pada tanggal 15 Desember 2011, pemerintah menggeledah tempat ibadah di Jeddah dan menangkap 35 pekerja Kristen Etiopia. Menurut kelompok pembela HAM Komisi Kebebasan Beragama Internasional Amerika Serikat, sekitar 29 perempuan dan anak-anak mengalami pemukulan dan kekerasan seksual.
sumber : jawaban.com
0 komentar:
Post a Comment