Beberapa tahun yang lalu, tepatnya Maret 2012 saya ada pelayanan untuk Youth di daerah Tangerang. Saya naik bis jurusan Tangerang pada siang harinya untuk menuju rumah kakak saya terlebih dulu karena pelayanan tersebut akan berlangsung sore hari.
Didalam bis yang penuh sesak tersebut, masuk pula seorang pengamen cilik usia sekitar 7-8 tahun dengan berbekal kecrekan sederhana (mungkin dari tutup botol). Berbekal alat musik sederhana tersebut, dia nyanyikan lagu "YESUS Ajaib, TUHANku Ajaib...." (a song by Ir. Niko, red.) Dan kata-kata tersebut diulang terus menerus.
Hampir seluruh penumpang bis memarahi anak tersebut : "Diam kamu! Jangan nyanyi lagu itu lagi. Kalau kamu nggak diam, nanti saya pukul kamu!", sahut seorang penumpang dengan raut wajah tidak menyenangkan. Tapi ternyata anak tersebut tidak menanggapi kemarahan mereka dan dengan berani terus menyanyikan lagu tersebut. Saya dalam hati berkata: "TUHAN, anak ini luar biasa. Kalau saya, belum tentu saya bisa berani melakukan hal tersebut", berguman dalam hati saya.
Karena bis akan melanjutkan perjalanan menuju tol berikutnya, di pintu tol menuju Serpong (kalau tidak salah), hampir 3/4 penumpang dari seluruh penumpang yang penuh turun dari bis tersebut, termasuk saya dan pengamen cilik tersebut. Anak kecil itu didorong hingga akhirnya jatuh. Kemudian dia bangkit lagi. Tapi dia didorong oleh massa hingga terjatuh lagi. Semua penumpang bis mengerumuni anak tersebut.
Saya masih ada di situ dengan tujuan jika kemudian anak tersebut akan ditempeleng atau dihajar, saya akan berusaha untuk menariknya lari menjauhi mereka. Seluruh kerumunan itu baik pria maupun wanita menjadi marah: "Sudah dibilang jangan nyanyi masih nyanyi terus! Kamu mau saya pukul?" demikian makian demi makin terus berlanjut. Anak kecil itu hanya terdiam. Setelah amarah mereka mulai mereda, anak kecil itu baru berbicara: "Bapak-bapak, Ibu- Ibu jika mau pukul saya, pukul saja. Kalau mau bunuh, bunuh saja. Tapi yang Bapak dan Ibu perlu tahu, walaupun saya dipukul atau dibunuh saya tetap akan menyanyikan lagu tersebut", demikian lanjutnya berkata kepada massa di tempat tersebut.
Seluruh kerumunan menjadi terdiam sepertinya mulut mereka terkunci. Kemudian dia melanjutkan:"Sudahlah... . Bapak, Ibu tidak perlu marah-marah lagi. Sini.... saya doakan saja Bapak-bapak dan Ibu-ibu", lanjutnya berkata kepada orang-orang tersebut dengan tulus.
( baca juga : Seorang anak meninggal diangkat Tuhan berjubah putih )
Dan apa yang terjadi, seluruh kerumunan itu didoakan satu per satu oleh anak ini. Banyak yang tiba- tiba menangis dan akhirnya mau menerima TUHAN. Saya yang sedari tadi menyaksikan hal tersebut, kemudian pergi meninggalkan kerumunan tersebut.
Saya melanjutkan naik mikrolet. Jalanan macet karena kejadian tersebut hingga mikrolet melaju dengan sangat lambat. Sopir mikroletnya bertanya kepada saya: " Ada apa sih Pak? Kok banyak kerumunan?" Saya jawab : "O.... Itu ada banyak orang didoakan oleh anak kecil".
Di saat mikrolet melaju dengan sangat pelan, tiba- tiba anak kecil pengamen itu naik mikrolet yang saya tumpangi. Saya kemudian bertanya kepada pengamen cilik itu : "Dik, kamu nggak takut dengan orang-orang itu?" Jawabnya si Pengamen cilik ini : "Buat apa saya takut? Roh yang ada dalam diri saya lebih besar dari roh apapun di dunia ini", tuturnya mengutip ayat Firman Tuhan.
Lanjutnya kata si Pengamen cilik tersebut kepada saya: "Bapak mau saya doakan? " Saya terperanjat: "Kamu mau doakan saya?" Jawabnya: "Ya kalau Bapak mau?" Saya menjawab: "Baiklah. Kamu boleh doakan saya."
Akhirnya dia pun mendoakan saya, dan dalam doanya dia berkata : "TUHAN berkati Bapak ini.
Berkati dan urapi Bapak ini jika sore nanti dia akan ada pelayanan Youth."
Sampai di situ, saya tidak bisa menahan air mata yang deras mengalir. Saya tidak peduli lagi dengan penumpang lain yang mungkin menonton kejadian tersebut. Yang saya tahu bahwa Tuhan sendiri yang berbicara pada anak ini, dari mana dia tahu saya akan ada pelayanan Youth sore ini.
Kesaksian ditutup sampai di situ dan dengan satu kesimpulan, jika kita mau, Tuhan bisa pakai kita lebih lagi. Bukan kemampuan tapi kemauan yang Tuhan kehendaki.
Amin...!!!
Kita sebagai anak Tuhan, harus punya keberanian luar biasa di akhir zaman ini untuk memberitakan nama YESUS KRISTUS Kepada Dunia. Jangan takut ataupun jangan malu mengakui YESUS di depan orang, menyaksikan FirmanNYA dan nyatakanlah kemuliaanNYA melalui kita...Amin
Semoga kita menjadi seperti anak kecil, seperti yang tertulis dalam Alkitab : Karena Merekalah Yang Empunya Kerajaan Sorga..
( baca juga : Cinta YESUS kepada Anak-Anak )
Matius 18 : 2 - 4 berkata
(2) Maka YESUS memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka.
(3) lalu berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
(4)Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga...Amin !!!
Semoga bermanfaat yaa tulisan ini... LORD JESUS bless you all... yang berkenan menyebarkan, berkat TUHAN senantiasa menyertai saudara sekalian. AMIN !!!
kesaksian : Roberto Aritonang
0 komentar:
Post a Comment