sumber : stevenwsmith.net
Saya menyadari bahwa belakangan ini kita sedang melewati musim maraknya orang-orang merencanakan pernikahan. Ini adalah tahun terbaik ketika semua orang-orang terdekatmu berencana akan menikah. Kantor dipenuhi dengan dengungan tentang obrolan persiapan pernikahan si A atau si B. Sementara bagimu kata pernikahan saja masih terasa sangat jauh.
Jika kamu masih single atau lajang, menghadiri pernikahan mungkin hanya akan membuatmu memilih melakukan tiga hal; meneguk sampanye, mencicipi makanan pembuka atau mencoba berbasa-basi dengan orang asing yang duduk di dekatmu. Secara sadar kamu mungkin akan mulai merenungkan tentang makna menjadi ‘suami isteri’ sambil bertanya-tanya: Kapan saya akan mengalaminya sendiri?
Tuhan suka membuat kita menunggu. Tentu saja Dia melakukannya dengan alasan yang baik. Kadang kita perlu waktu untuk mencari tahu apa yang sebenarnya kita inginkan dan butuhkan dalam hidup. Dalam beberapa kasus, kita perlu sebuah ruang tunggu untuk menyadari bahwa sesuatu yang kita kejar sangat tidak tepat buat kita. Ada saat-saat ketika kita dibuat harus menunggu agar kita bisa memahami betapa berharganya sesuatu itu dalam hidup kita.
Menanti atau menunggu adalah momen yang tepat untuk mengoreksi kembali keinginan kita. Jika kamu adalah salah satu orang yang sedang menanti pasangan hidup yang istimewa dari Tuhan, jangan biarkan masa-masa menunggu Anda hanya kesia-siaan belaka.Menghabiskan waktu bersama seseorang yang kamu yakini akan menjadi pasangan hidupmu seumur hidup adalah momen yang juga diinginkan Tuhan darimu.
Berikut 5 nasihat Alkitab yang patut kamu lakukan selama masa penantianmu menemukan pasangan hidup:
1. Hidup dengan positif
Tetaplah positif karena bersikap negatif tidak membawamu kemana-mana. Bersikap dan berpikiran negatif hanya akan membuatmu mengejar orang yang salah. Hal ini didorong oleh kecemasan dan ketakutan bilamana kamu tak akan menemukannya.
“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.” (Filipi 4: 6-7)
2. Jangan salah pilih
Banyaknya perbedaan muncul diantara pasangan seringnya menjadi alasan terjadinya perceraian. Jadi sebelum tergesa-gesa, tanyakan terlebih dahulu siapa pasangan yang tepat itu? Atau jika kamu menemukan perbedaan, bersikap kompatibel-lah terhadap pasanganmu.
“Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?” (2 Korintus 6: 14)
3. Utamakan Tuhan
Tuhan harus tetap menjadi sosok nomor satu setelah pasanganmu. Jika Tuhan sudah menjadi pusat hidupmu, maka kamu akan lebih bisa membawa pasanganmu hidup lebih dekat kepada-Nya.
“Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji.” (Amsal 31: 30)
4. Siap untuk mencintai dan dicintai
Pasangan hidup adalah seseorang yang bersedia menghabiskan sisa hidupnya bersamamu. Itu artinya kamu adalah sosok yang dicintai. Tuhan pun pastinya berpikir begitu. Cara terbaik untuk mempersiapkan diri untuk menjadi pasangan suami istri adalah saling menerima dan menghargai satu sama lain dengan dasar kasih yang luar biasa dari Allah Bapa. Hubungan yang didasarkan oleh kasih yang tulus menggambarkan tentang kasih Tuhan kepada kita.
“Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya.” (Efesus 5: 25)
5. Kesabaranmu sepadan dengan yang kamu dapatkan
Luapan kasih yang mungkin kamu saksikan saat menghadiri acara pernikahan bisa saja akan membuatmu menjadi lebih sabar dalam menanti pasangan hidup. Karena cinta sejati itu memang layak menunggu. Akan diperlukan kesabaran ekstra untuk menemukan seseorang yang pantas. Karena sesuatu yang istimewa seringnya tidak mudah didapatkan.
“Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata.” (Amsal 31: 10)
Semoga nasihat Alkitab ini membantu kamu-kamu yang sedang berjuang ya! Tuhan memberkati.
sumber : jawaban.com
0 komentar:
Post a Comment