Seorang anggota gerombolan teroris ISIS yang menyamar menjadi pengungsi di sebuah kamp pengungsi di Yordania, dilaporkan bertobat meninggalkan misinya utamanya yaitu menculik dan membunuh, karena dirinya mendengar Injil kebenaran dan melihat tindakan kepedulian yang penuh kasih dari para kelompok kemanusiaan yang melayani para pengungsi. Laporan itu disampaikan kelompok yang membantu dan melayani para pengungsi, Christian Aid Mission (CAM). Didalam kamp tersebut juga dilaporkan bagaimana banyak pembunuhan dan penculikan gadis-gadis untuk dijual secara terselubung terjadi.
Direktur CAM untuk Timur Tengah Steve Van Valkenburg, mengatakan bahwapada bulan lalu banyak orang Kristen memiliki kesempatan dalam situasi krisis pengungsi tersebut untuk menunjukkan kasih Kristus agar setiap orang dapat mendengar dan terbuka mata mereka atas berita kebenaran. “Mereka (ISIS) menyamar sebagai pengungsi dengan agendanya sendiri. Mereka bekerja seperti mafia, melakukan pembunuhan dan mengancam para pengungsi lainnya untuk tutup mulut atas perbuatan keji tersebut. Kamp-kamp pengungsi itu adalah tempat yang berbahaya karena didalamnya banyak anggota ISIS, milisi Irak dan milisi Suriah yang menyamar. Mereka melakukan perdagangan manusia dengan menjual perempuan dan anak-anak,” katanya, seperti dilansir ChristianPost, Jumat (16/10).
Situasi itulah yang kemudian membuat seorang anggota ISIS yang ingin membunuh para orang Kristen di pengungsian berbalik tobat karena mendengar injil kebenaran dan menyaksikan sendiri bagaimana kepedulian dan kasih saying ditunjukan oleh para pekerja kemanusiaan disana. “Dia pertama kali bersaksi dengan mengatakan bahwa dirinya dicuci otak mengenai perilaku Kristen, namun ternyata yang dia saksikan jauh berbeda dengan yang diceritakan,” tambahnya.
Anggota ISIS tersebut menjadi demikian bersemangat terhadap iman yang baru saja diyakininya sehingga para pekerja kemanusiaan disana harus menenangkannya, karena disaat yang sama, berita mengenai pertobatannya menyebar dan membuat anggota lain yang mendengar segera mencari dan mulai mengancam untuk membunuh dirinya. “Saya melihat bahwa sudah banyak para pengungsi yang melihat fakta yang ada bahwa dengan sesama umat keyakinan mereka dapat saling berperang, dan membandingkannya dengan para pekerja kemanusiaan Kristen yang menjangkau mereka dengan kepedulian dan cinta yang sangat mendalam,” pungkas Valkenburg.
Jumlah anggota ISIS yang bertobat terus menerus bertambah karena berita kebenaran Injil yang terus dibagikan para pekerja Kristen di pengungsian dan juga pelayanan yang penuh kasih, sehingga kehangatan dan kasih sayang yang lama tak mereka rasakan, kini dapat mereka miliki. Mari berdoa agar makin banyak orang di Timur Tengah yang mendengar Injil kebenaran dan segera bertobat dari kehidupan lama mereka.
Wkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwk YANG NGAREP AGAMA ENGGK LAKU TETAP AJA ENGGK LAKU MAU FITNAH ATAU PROMOSI AGAMA SILAHKAN AJA TOH UMAT MUSLIM YANG SADAR AKAN MEMERANGI KALIAN MUSUH'' ISLAM KAMI PERCAYA APA BILA KITA MATI DI TANGAN MUSUH KITA AKAN MASUK SURGA TIDAK AKAN PERNA BERUBAH KEYAKINAN KAMI. KALAU KALIAN ?? UDAH DI JAMIN MASUK SURGA GAMPANG MALAH FITNAH SANA SINI KENAPA KAGAK MATI AJA KALIAN HEHH ??
ReplyDeleteDari sudut sejarah peperangan, Perang Salib dan sebagainya seperti di Bosnia, Chechnya dan kepulauan Maluku, orang-orang Kristianlah yang memburu dan membunuh umat Islam di mana saja mereka berada.
ReplyDeleteOrang-orang Kristian yang melakukan keganasan ternyata didorong oleh ayat-ayat yang mengajarkan kekerasan didalam Alkitab mereka.
Yosua (yang dianggap orang Kristen sebagai panutan) menyerang dan membantai orang2 di Yerikho:
Yosua 6:21
"Mereka menumpas dengan mata pedang segala sesuatu yang di dalam kota itu, baik laki-laki maupun PEREMPUAN, baik TUA maupun MUDA, sampai kepada LEMBU, DOMBA dan KELEDAI"
Ulangan 20:16
"Tetapi dari kota-kota bangsa-bangsa itu yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu menjadi milik pusakamu, JANGANLAH KAU BIARKAN HIDUP APAPUN YANG BERNAFAS"
Firman Tuhan untuk meyembelih kaum Amalek:
1 Samuel 15:3
"Jadi pergilah sekarang, kalahkanlah orang Amalek, tumpaslah segala yang ada padanya, dan janganlah ada belas kasihan kepadanya. Bunuhlah semuanya, laki-laki maupun PEREMPUAN, KANAK-KANAK MAUPUN ANAK-ANAK YANG MENYUSU, LEMBU, maupun DOMBA, UNTA maupun KELEDAI"
Di dalam Perjanjian Baru, Yesus yang didakwa oleh orang Kristian sebagai Tuhan dan mengajarkan ajaran kasih sayang, ternyata berkata seperti berikut:
Matius 10:34
"Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa DAMAI, melainkan PEDANG"
Lukas 12:51
"Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa DAMAI di atas bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan PERTENTANGAN"
Lukas 12:49
“Aku datang untuk melemparkan api ke bumi dan betapakah aku harapkan, api itu telah menyala!” (mengobarkan perang)
Lukas 19:27
"Akan tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka aku menjadi rajanya, bawalah mereka ke mari dan BUNUHLAH mereka di depan mataku"
Matius 15:30
“Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi” (ajaran tanpa belas kasihan)
Ayat-ayat tersebutlah yang mampu mendorong pengganas-pengganas Kristian di seluruh dunia untuk menebarkan kekerasan di muka bumi. Penyembelihan 200 ribu Muslim Bosnia, puluhan ribu Muslim Kosovo, ribuan Muslim di Chechnya, ribuan Muslim di Ambon, Halmahera dan sebagainya merupakan hakikat ajaran keganasan yang termaktub di dalam Alkitab.
Dan sekarang, didunia internet dengan mudah nya mereka menghujat, menghina dan melecehkan agama lain dengan dalih mereka telah dihujat lebih dahulu. Padahal di dalam Alkitab nya dilarang dengan jelas dan tegas.
IMAMAT 24:16
“Siapa yang menghujat nama Tuhan, pastilah ia dihukum mati dan dilontari dengan batu oleh seluruh jamaah itu. Baik yang asing maupun orang Israel asli, bila ia menghujat nama Tuhan, haruslah dihukum mati”